Ada beberapa jenis besi yang biasa digunakan sebagai bahan
dasar untuk menghasilkan produk pelengkap rumah seperti pagar, kanopi, tangga dan yang lainnya. Diantara
jenis besi yang banyak digunakan antara lain besi polosan, galvanish, besi
strip, besi siku, besi hollow, besi tempa, besi cor, besi ulir, stainless, dan
yang lainnya. Setiap jenis besi memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, sehingga memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam memilih
jenis besi yang sesuai dengan kebutuhan fungsi maupun model seperti yang
diinginkan.
Tulisan kali ini akan membahas mengenai jenis-jenis besi
yang sering digunakan, sebagai tambahan pengetahuan mengenai bahan besi yang
beredar di pasaran :
Besi Cor
Besi ini termasuk jenis besi yang paling terkenal dan sejak
lama ada di pasaran. Proses pembuatan besi ini relatif mudah, sehingga tersedia
dalam banyak ukuran. Sebenarnya pada awalnya besi cor ini dipergunakan untuk
bahan pembesian struktur bangunan seperti kolom, balok, maupun plat beton.
Setelah itu karena pemanfaatan besi ini untuk keperluan struktural terbilang
besar, maka masyarakatpun akhirnya mengkreasikan besi jenis ini untuk
bermacam-macam keperluan, diantaranya berbagai jenis furnitur, teralis, pagar,
kanopi, dan berbagai keperluan berbahan besi lainnya.
Besi cor juga termasuk jenis besi yang sangat mudah dibentuk
karena dibuat dari serbuk besi yang dipanaskan sampai mencair, kemudian “dicor”
sesuai dengan dimensi yang diinginkan pembuatnya. Karena proses pembuatan
inilah maka besi ini disebut dengan istilah besi cor, tidak semata-mata karena
digunakan untuk pengecoran beton. Selain itu besi jenis ini juga mudah untuk
dibengkokkan dan dibentuk sehingga sifatnya sangat fleksibel untuk pembuatan
pagar, kanopi, dan yang lainnya. Hanya saja karena besi cor mudah meliuk dan
cenderung berubah bentuknya ketika mendapatkan beban, maka besi jenis ini tidak
cocok untuk produk seperti rak, tangga, meja, dan produk semacamnya.
Karena besi cor ini sebagian besar terbuat dari bahan
berunsur Fe (ferrum), maka salah satu
karakter yang juga menjadi kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang mudah
berkarat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah proses pengkaratan atau
yang biasa disebut juga dengan istilah korosif adalah dengan pengecatan. Selain
pengecatan, penggunaan coating juga
harus dilakukan agar warna lebih bisa bertahan terhadap cuaca.
Berbicara mengenai ukuran, ukuran besi cor ini sangat
bervariasi tergantung diameternya. Di pasaran sendiri besi cor ini tersedia
dalam berbagai ukuran dan kualitas. Ukuran besi cor dinyatakan berdasarkan
diameter potongan penampang lintangnya, dalam satuan milimeter (mm). Misal,
istilah “besi 12” maksudnya besi dengan diameter 12 mm. Selain itu, ada juga
besi dengan ukuran 6 mm, 8 mm, 10 mm, 13 mm,
14, 18, 20, dan seterusnya. Namun begitu umumnya toko material hanya
menyediakan besi 12 saja, mengingat besi cor berukuran besar hanya digunakan
untuk pekerjaan konstruksi berat saja.
Selain itu, di pasaran ada juga istilah besi “KS”, yaitu
besi yang memiliki dimensi dan panjang yang utuh, sedangkan istilah “non KS”
adalah istilah yang digunakan untuk besi dengan ukuran dan panjang yang tidak
utuh. Ada juga istilah besi “banci” yang memiliki panjang 11,5 mm dengan
diameter 7,5 mm. Istilah “KS” sendiri sebetulnya diambil dari nama produsen
besi yang cukup terkenal yaitu Krakatau Steel.
Demikian sekilas uraian mengenai jenis besi cor sebagai
bahan referensi bagi Anda yang membutuhkannya. Silahkan simak lagi jenis-jenis
besi lainnya yang kami posting pada web ini.
Semoga bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar